Sabtu, 27 November 2021

Mencoba Mencari Keindahan dalam Kesederhanaan


Hujan mengguyur bumi yang tak peduli penghuni bumi sedang bahagia atau berduka, memberikan nuansa dingin untuk tidak beranjak pergi. Masa-masa antara manusia bergantian dan tiada merata.

Hari ini bagi seseorang dibuatnya berjaya, lain hari bagi lainnya dibuatnya berada dalam kecewa dan merana. Kejayaan di dunia tiada yang abadi dan tiada lama seraya pergi tiada kembali. Namun semua ini jarang disadari, pergantian masa merupakan bagian sunnah Illahi.
Sekejap memejamkan mata supaya tidak mendengar atau merasakan apapun seperti mati rasa hingga rasanya seperti membekukan panca indera. Seolah perlahan-lahan melumpuhkan semangat yang ada. Tapi bagaimana lagi ia datang bahkan tanpa diminta. Sebisa mungkin untuk dilenyapkan, meski usaha telah kukerahkan, apalah daya aku hanya manusia biasa.

Aku menarik nafas berat, bahwa benar adanya ada sesuatu yang memberatkan pikiran, sesuatu yang hilang dalam diriku tapi aku tidak memilikinya. Sesuatu yang menyesakkan dada tanpa pernah punya awalan.

Saat otak terjebak dalam kotak, membuat akal jadi tumpul dan pemikiran terkungkung. Sayangnya, kotak yang menyekat otak itu abstrak, mengurung otak sampai membuat ia terjajah. Sehingga, untaian-untaian kata mencoba membelah analisa-analisa realita yang terjerat oleh berbagai problematika.

Pada akhirnya kembali mencoba hanyut dalam habits yang setidaknya pikiran dan hati bisa lebih tenang walau tidak sepenuhnya bisa merasakannya. Ketenangan dari berbagai pikiran duniawi dan ragawi. Sekilas segi ragawi, beberapa perkara mengundang percaya. Pergantian cuaca sering merubah rasa dan arah.

Siapapun kita, tentu pernah melabuh dihati salah satu pencipta-Nya. Segala tingkah yang gelap tertumpah di cerita kehidupan yang lalu, yang tak paham cara berbenah. Ada yang saat ini tengah memeluk bahagia, ada pula yang sedang terperangkap paksa dalam ragam masalah. Tanpa disadari sekuat ini permainan rasa jika tidak dapat mengendalikannya maka dia yang akan mengendalikan.

Sembari menghela nafas, ternyata memikirkan hal-hal semacam itu memang telah menguras pikiran dan membawa pergi semangat membawa yang selama ini kupunya. Tetapi siapa sangka saat seperti ini, menyakitkan? Tentu saja, jangan tanya.

Akan tetapi kurasa tidak semua orang berkesempatan hanyut dalam kondisi yang menyakitkan seperti ini, ketika impian menjadi tanda tanya (?). Bahkan jawabannya belum tentu menyenangkan, bisa jadi sampai kapanpun juga jawaban itu tidak akan pernah terjawab. Namun tidak masalah dengan segala konsekuensi yang dirasakan nantinya.

Ingin mendefinisikan semua yang tertanam dihati adalah murni karena fitrah manusia, namun aku terlalu cepat dan tak baik untuk kedepannya. Sudahlah..

Kali ini, tak ingin menyimpulkan sesuatu terlalu cepat, sebab hati bisa saja keliru tentang dua kemungkinan. Antara sungguhan dan obsesi semata.
Definisi titik terbawah adalah pasrah. Namun bila diam tak pernah berbenah, itu salah jika tidak ada yang berubah.

Tidakkah kau tau? Titik ini hanyalah salah satu permulaan di perjalanan menuju kehidupan. Sejatinya, tidak semua kebahagiaan perlu diceritakan sebab banyak hati yang perlu dijaga, pun dengan kesedihan tidak harus semua orang tahu karena mereka hanya mendengarkan tanpa peduli, inginnya selalu diperhatikan.

Maka dari itu bagi yang telah menemukan, bagi yang telah berada pada jalurnya, percayalah. Menjaga dan mengembangkan bukan hal yang mudah, meraih saja bukan hal yang mudah apalagi menjaga dan mengembangkannya.

Ditengah hiruk pikuk dunia dengan segala problematika yang pelik, menjaga dan mengembangkan tetaplah sebuah keharusan. Akan tetapi hidup tak selalu harus memilih antara harus dan perlu. Bisa jadi hari ini dilatih karena harus, dan besok kita perlu. Bila sudah menyadari.

Ada banyak kenikmatan hidup apabila bisa lepas dari keharusan, dan memandang bahwa yang memerlukan semua yang awalnya diharuskan. Oleh karena itu yang lari dari sesuatu belum tentu lari menuju sesuatu. Tapi yang lari menuju satu tujuan, tak peduli dari mana ia mengawali larinya sebab ia perlu tak hanya harus.

Sepertinya, dunia tidak akan pernah berhenti membuat kita bertanya. Dengan bertanya " Kapankah saat itu akan datang? " dan " Apakah ini akan berhasil? ". Semua menjadi angan-angan tanpa usaha disertai do'a. Hei, yang sedang melamunkan angan dan cita, Apa yang mesti dilakukan untuk mengetahui rasamu itu? Menghabiskan waktu untuk menunggu? Harusnya bisa lebih bijak dari itu. Tentang layak atau tidaknya hidup sesuai impian yang sederhana.

Sesederhana impian untuk hidup yang membawa manfaat bagi manusia lainnya dan saat rencana tidak berjalan sesuai kehendak, semoga hati tetap damai menerima kehendak-Nya.

Jumat, 05 November 2021

Cara Yang Berbeda

Fitrah manusia memang bukan hidup sendirian. Manusia butuh orang lain untuk berbagi, butuh orang lain untuk tumbuh bersama, butuh agar hajat hidup dapat terpenuhi. Begitulah Allah mendesain manusia.


Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan lainnya bahkan setiap insan mempunyai keinginan serta kebutuhan yang berbeda. Pun mekanisme pandangan setiap orang itu beragam  dalam menyikapi segala sesuatu sebab setiap diri kita memiliki program-program yang mengatur semua respons yang datang dari luar.


Siapa sih yang tidak ingin membuat banyak mata takjub dan banyak lisan membicarakan tentang kehebatan bahkan setelah menghadap Sang Khaliq? Pasti semua ingin. Sederhananya kebiasaan adalah penentu nilai pribadi seseorang serta membentuk kepribadian dimata orang lain yang membuat kita berharga dihadapan orang lain.


Salah satu masalah serius yang saya perhatikan di kalangan para perempuan di era sekuler hari ini, telah mencerminkan karakter perempuan yang hedonis juga permisif. Rela menghabiskan banyak biaya demi konten dan viral, tak jarang wanita saling beradu untuk mendapatkan panggung ketenaran yang tak peduli harga dirinya hanya karna ingin mendapat pujian semata. Dari tuntutan fashion masa kini, gaya hidup yang tinggi begitu sangat menghantui.


Siapa sih yang tidak ingin cantik? Tentu saja semua wanita menginginkan atau memilikinya. Ada sebagian dari mereka bertanya “ Emang cantik itu harus? Ya haruslaah, asal jangan jadi muslimah dekil karena yang dinamakan cantik itu relative.

Sehingga provokasi receh akhirnya mengkonfirmasi perempuan mengimajinasikan hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan. Intinya, provokasi akan menghasilkan output perempuan yang kualitasnya ada dibawah rata-rata. Mohon maaf jika bahasanya agak sedikit frontal.


Dalam hal ini bukan serta merta bentuk penyalahan kepada perempuan melainkan hanya semacam upaya untuk menyorot fakta yang banyak yang terjadi, bahkan bukan untuk membelenggu tetapi justru semata-mata untuk meninggikan derajat seorang perempuan. Fokusnya ada faktor kerelaan untuk mengiyakan melakukan aktivitas yang berkonotasi pada kemaksiatan. Oleh karena itu, begitu besar peran yang dipegang oleh para perempuan.


Semestinya dalam hal ini semakin mendorong untuk benar-benar bijak dalam melakukan segala hal yang nantinya akan berdampak besar pada hidup kita. Dengan demikian yang dibutuhkan para perempuan dalam masa single atau mereka dalam masa penantian adalah edukasi bukan provokasi, tentunya diisi dengan hal yang provokatif atau edukasi yang berkualitas.


Begitulah manusia, siapapun itu memiliki sebuah kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan  mahakarya, kekuatan terbesar itu terdapat pada pikirannya. Namun sayangnya, kita jarang mempercayai kekuatan pikiran yang hebat itu karena kita sering terjebak dalam zona nyaman atau habits tertentu.


 

Juli

Dari setiap tahun, Juli adalah moment yang selalu di tunggu kehadirannya, sampailah sudah di bulan ini, yang mana mulai sadar bahwa secerc...